Kazu Banner Share 1024x576

4 Cara Mengembalikan File yang Terkena Virus di Laptop

Posted by

File yang terkena virus terkadang sulit untuk dikembalikan jika tidak mengetahui caranya. Apabila Anda mengalami kejadian ini maka penjelasan di bawah ini akan sangat membantu. Berikut beberapa penjelasan mengenai cara mengembalikan file yang terkena virus di laptop.

Siapa pencipta virus?

Ternyata virus tidak muncul dengan sendirinya. Dibalik semua itu terdapat orang yang pertama kali menciptakan virus. Ada dua orang saudara yang Bernama Basit dan Amjad Farooq Alvi. Mereka membuat Brain dan merupakan virus pertama yang menyerang sistem komputer IBM. 

Alasan dibuatnya virus ini untuk menyerang pembajakan terhadap software IBM. Namun Brain ini hanya membuat komputer atau sistem menjadi lambat tidak sampai pada merusak atau menghilangkan file yang ada. 

Dengan adanya virus tersebut akan semakin menyebar dan menginfeksi pada komputer lain, Brain mendapatkan laporan keluhan dari perusahaan software. Mereka mengeluhkan adanya masalah pada disk yang telah terkontaminasi virus. 

Beberapa Jenis Virus yang Dapat Menyerang Laptop

Ada beberapa jenis virus yang harus dipahami agar bisa mengantisipasinya sedini mungkin dan tidak menyebar kemana pun. Berikut beberapa di antaranya:

1. Worm

Jenis virus worm merupakan virus yang dapat menduplikat dengan sangat cepat. Apabila laptop terserang virus ini maka hardisk atau storage Anda akan mendadak penuh. Virus ini beraktivitas jika tersambung dengan jaringan internet, terlebih Anda memiliki email.

Cara yang digunakan untuk menghilangkan virus ini dengan sering melakukan proses scanning. Antivirus yang disarankan untuk dipakai adalah aplikasi antivirus Avast. Dikarenakan kerja worm yang cepat maka virus ini akan bertindak lebih agresif dalam menyerang sistem.

2. Trojan 

Seperti halnya cara kerja worm yang harus tersambung dengan internet dan email, begitu pula dengan Trojan. Dalam sistem kerjanya virus ini bergerak secara tidak terlihat seakan-akan yang ada dalam program tersebut aman.

Bahayanya virus ini dapat mengambil data dan mengirimkannya pada si pembuat virus. Biasanya informasi yang didapat berupa password dan sistem log. Namun tenang saja ada cara untuk memberantas virus ini dengan software Trojan Remover.

3. Backdoor

Backdoor biasanya terdapat dalam game. Tujuan virus ini agar dapat mengakses jaringan, software atau sistem tanpa melewati proses autentikasi terlebih dahulu. Cara ini umumnya dipakai oleh hacker dengan mengambil akses informasi secara illegal.

Biasanya backdoor terdapat dalam e-commerce untuk melihat transaksi yang dilakukan pembeli dengan penjual. Apabila virus ini menyerang maka dapat melakukan install ulang pada sistem atau jaringan yang terkena virus ini.

4. Rogue

Rogue merupakan program yang ada sebagai antivirus palsu yang memberikan keuntungan bagi si pembuat. Virus ini akan bertindak seolah–olah dapat menghilangkan virus dengan berbagai peringatan palsu yang dibuat.

Baca Juga: 5 Cara Mengaktifkan Bluetooth di Laptop dengan Cepat 

Virus ini bertujuan agar pengguna terkecoh dan mengaktifkan program ini. Namun nyatanya antivirus palsu ini akan mendatangkan virus lain pada laptop Anda. Cara mencegah virus ini hadir Anda dapat menggunakan firewall atau anti malware.

5. Rootkit

Hampir sama seperti Rogue, rootkit bergerak diam–diam guna memanipulasi sistem operasi pada hardware. Virus ini juga dipakai untuk mencuri informasi mengenai data pribadi dan informasi keuangan. Ini bisa berbahaya bagi perusahaan keuangan utamanya.

Untuk mencegah virus ini dapat menggunakan software keamanan dengan menginstall, seperti anti malware, firewall, atau log monitoring. Penyusupan yang dilakukan rootkit akan merusak bahkan mengubah sistem yang ada. Anda juga harus waspada jika akan menginstall suatu software. 

6. Polymorphic Virus

Virus ini mudah berganti supaya tidak mudah dideteksi. Hal ini digunakan untuk menipu antivirus terlebih yang dirancang dengan teknik deteksi pattern matching. Umumnya Polymorphic menyerang sistem atau program dengan menguncinya sehingga tidak dapat dibuka dengan mudah. 

Selain itu, virus ini dapat menghapus file, mengambil data dan bahayanya dapat menyabotase sistem yang ada pada laptop. Jika laptop Anda sudah terinfeksi virus ini maka perlu antivirus cangging yang memiliki teknik scanning berkualitas tinggi.

7. Spyware

Spyware juga dapat mencuri data pribadi. Virus ini hadir untuk memantau segala kegiatan pada laptop. Jadi bisa disebut sebagai virus mata – mata sesuai dengan namanya, mulai dari aktivitas internet, akses data, dan data penting lainnya. 

Untuk menghindarinya dapat melakukan update perangkat dan sistem guna meningkatkan keamanan. Tetap berhati- hati dalam menginstall software atau aplikasi tidak resmi. Apalagi hingga memberikan akses izin pada aplikasi tersebut.

Cara Mengembalikan File yang Terkena Virus di Laptop

Virus yang dapat menghapus file pasti sangat meresahkan. Apalagi jika virus tersebut menyerang file penting. Namun jangan khawatir file Anda masih dapat kembali seperti semula. Lalu bagaimana cara mengembalikan file yang terkena virus di laptop?

1. Windows Backup

Cara pertama ini sangat mudah dan sederhana untuk mengembalikan file Anda yang hilang. Windows backup dapat dilakukan apabila Windows yang digunakan merupakan Windows 7. Barikut tahapan yang dilakukan pada cara ini, adalah:

  • Buka menu control panel
  • Pilih system and security dan klik backup and restore
  • Pilih restore files from backup dan tunggu proses backup selesai

2. Software Data Recovery

Pada cara berikutnya dapat dilakukan dengan memakai software khusus data recovery. Software ini berfungsi mengembalikan file yang terkena virus. Biasanya cara ini lebih mudah bagi pengguna daripada harus mengenkripsi file.

Dalam memasang software pilih yang terpercaya dan unduh pada website resmi. Hal ini menghindari software abal-abal dan terhindar dari virus yang terbawa pada software. Download di akun resmi akan lebih aman untuk digunakan.

3. Antivirus

Apabila ingin mengembalikan file secara lebih praktis dan tidak ribet maka solusinya adalah memakai antivirus. Antivirus menawarkan banyak fitur yang dapat menghalau segala serangan virus. Saat ini virus berkembang menjadi lebih kuat maka antivirus juga terus mengalami peningkatan kualitas.

Baca Juga: Cara Mengirim File dari Hp ke Laptop Lewat Bluetooth yang Benar

Software antivirus yang dapat membackup data secara otomatis adalah Acronis Cyber Protection. Antivirus ini dapat mengamankan file dari serangan virus sehingga proteksi terhadap data terjamin. Namun terkadang antivirus tidak mampu mengembalikan semua data yang telah terinfeksi virus.

4. File Explorer

Biasanya file yang hilang tidak benar-benar sepenuhnya tidak ada. Terkadang file disembunyikan oleh virus sehingga pengguna tidak bisa mengakses atau melihatnya. Solusinya adalah dengan pergi ke file explorer untuk menemukan file tersembunyi dalam flashdisk atau hardisk.

  • Open File Explorer
  • Pilih view pada bagian atas dan tekan option
  • Open tab view dan klik show hidden files, folders and drives
  • Nonaktif centang di kotak hide protected operating system files 
  • Pilih apply lalu ok
  • Maka file akan muncul kembali

Apakah Ada Cara Mendeteksi Virus di Laptop?

Ada virus yang tidak bisa langsung terdeteksi begitu saja. Bahkan kadang pengguna tidak menyadari bahwa laptopnya terinfeksi virus. Banyak yang menganggap laptopnya baik-baik saja hingga sadar bahwa banyak virus saat laptop sudah rusak parah, blank tiba – tiba, atau bahkan mati total.

Bentuk aware dari pengguna juga dapat meminimalisir kehadiran virus semakin bertambah. Jika Anda merasa ada yang sesuai dengan kondisi laptop Anda, segera pasang antivirus atau pergi ke service laptop terpercaya. Berikut ciri – ciri laptop apabila terkena virus, antara lain:

1. Performa semakin menurun

Biasanya tanda laptop yang terdeteksi virus adalah kinerja laptop menjadi menurun. Lambatnya pada saat membuka file atau browsing sesuatu yang awalnya cepat menjadi sangat lama. Ini bisa menjadi faktor bahwa laptop Anda sedang tidak baik – baik saja.

Ini bisa diatasi dengan scanning virus pada laptop menggunakan antivirus yang Anda punya. Selama proses ini jangan membuka file atau browsing hingga proses scanning selesai dilakukan. Ini akan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh virus terhadap performa laptop.

2. Penonaktifan Antivirus oleh virus

Ada banyak jenis virus yang dapat menyerang laptop tanpa disadari. Bahkan virus dapat dengan mudah menonaktifkan sistem pada antivirus sehingga virus tidak bisa terdeteksi. Kemampuan virus dapat berkembang dengan cepat sehingga Anda harus berhati – hati.

Maka dari itu perlu untuk mengaktifkan antivirus setiap saat. Scanning virus juga sangat penting dilakukan agar virus tidak dengan mudah menginfeksi antivirus Anda. Namun proses scanning ini lakukan secara berkala.

3. Muncul program atau file asing

Terkadang pada laptop terdapat program atau file yang dapat secara otomatis terinstall. Maka dari itu perlu Anda cek untuk mengetahui apakah ada program mencurigakan yang sekiranya tidak pernah Anda download. 

Apabila terdapat program tersebut maka Anda dapat menguninstall. Untuk mengecek dapat membuka pada menu Apps and Features. Jika program tidak dapat dihapus maka bisa menggunakan aplikasi atau software lain untuk membantu menghapusnya.

4. Muncul berbagai iklan 

Iklan muncul karena terdapat virus di dalamnya. Biasanya ini merupakan tipe virus malware yang akan menginfeksi browser Anda. Virus ini muncul pada saat terhubung dengan jaringan internet karena tanpa jaringan malware tidak dapat menyerang.

Apabila secara mendadak muncul iklan dan algoritma pada browser berubah kemungkinan diakibatkan oleh virus ini. Anda bisa install ulang browser atau menggunakan antivirus yaitu antimalware yang memang dikhususkan menghapus virus malware ini.

5. Dokumen atau File yang Terkunci

Tidak hanya menduplikat dengan menggunakan file palsu, tapi virus juga bisa mengunci file yang ada pada laptop. Aktivitas virus memang beraneka ragam. Mereka dapat menyerang apa saja yang ada dalam perangkat.

Baca Juga: 5 Cara Mengaktifkan Bluetooth di Laptop Acer yang Tepat 

Maka Anda perlu mewaspadai akan hal tersebut. File akan dihidden oleh virus sehingga Anda tidak dapat dibuka. Parahnya terdapat jenis virus yang bisa mengunci file supaya pengguna tidak dapat mengakses dengan mudah. 

6. Rusaknya File

Serangan virus tidak berakhir sampai disitu saja. terkadang ada virus yang memang berniat merusak file. Virus ini akan mulai bekerja dengan menghapus file atau dokumen yang terdapat dalam laptop. Apabila file rusak maka kemungkinan besar file tidak akan kembali utuh lagi.

Anda dapat melakukan restore file. Sayangnya apabila file telah dihapus maka persentase file kembali seperti semula akan sangat sulit. Jika virus hanya menyembunyikan file masih ada kemungkinan besar file akan kembali.

7. Storage laptop penuh

Duplikat diri virus memang tidak pernah berkurang malah akan bertambah pesat. Dibutuhkan scanning dan perlindungan antivirus untuk melenyapkan virus yang ada pada laptop. Perbanyak diri inilah yang membuat storage laptop mendadak penuh.

Virus dapat menduplikat menjadi file – file pada laptop sehingga file tersebut akan memenuhi penyimpanan dan membuat laptop menjadi lemot. Karena inilah hardisk akan memuat banyak file sampah atau tidak berguna.

8. Restart atau Blank Tiba – Tiba 

Virus yang semakin menyebar akan menyerang berbagai program laptop. Jika virus telah memakan file, memenuhi hardisk, dan merambah pada hal lain, maka ini akan memberatkan sistem kerja laptop. Laptop akan melakukan restart secara otomatis demi menghindari adanya overheating.

Jika hal ini terjadi segera lakukan pembersihan terhadap virus. Apabila laptop tetap mengalami hal yang sama disarankan untuk membawa atau memperbaiki laptop ke tempat service agar ditangani dengan ahlinya. Jangan lupa untuk memasangkan antivirus juga.

Mencegah Virus Kembali

Sebelum terlambat alangkah baiknya menghindari agar virus tidak masuk pada laptop dan mengalami pertambahan yang masif. Biasanya virus dapat masuk akibat ulah pengguna yang tidak aware terhadap apa yang masuk dalam laptopnya. Adapun cara untuk mencegah virus datang kembali, antara lain:

  • Sering melakukan scanning secara berkala dengan antivirus yang ada
  • Jangan memakai atau menginstall aplikasi ilegal karena banyak virus yang terbawa pada programnya
  • Download atau install aplikasi dari sumber atau website resminya
  • Bagi pengguna Windows, Mac, atau Linux disarankan melakukan update sistem dengan yang paling baru
  • Lakukan proses scanning pada hardisk atau flashdisk yang masuk dalam laptop
  • Ciri website aman dapat dilihat dari logo gembok yang menggunakan https di URL
  • Jangan mendownload atau install dari situs yang menggunakan sertifikat SSL

Penutup

Demikian penjelasan di atas berguna untuk menerapkan cara mengembalikan file yang terkena virus di laptop dengan mudah. Alangkah lebih baiknya jika semua file memiliki akun pencadangan lain, seperti Google Drive, Dropbox, dan lain sebagainya. Hal ini akan mengamankan data penting yang ada.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *